Workshop Matematika, Bentuk Persiapan Menjadi Seorang Pendidik yang Lihai Mengajar Matematika

      Berita PGMI_Mahasiswa Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) semester 4 angkatan 8 Fakultas Tarbiyah di Institut Agama Islam Az-zaytun (IAI Al-AZIS), telah menyelenggarakan Workshop Matematika. Pada hari Sabtu, 28 Mei 2022 yang berlangsung dengan meriah. Kegiatan yang dihadiri oleh 96 peserta yaitu terdiri dari para guru SD/MI, SMP di seluruh Indonesia, dan mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi.

Poster Workshop Online Matematika
Workshop tersebut turut menghadirkan pemateri handal yaitu Ibu Wiena Safitri S.T.,M.Kom selaku dosen dan Ibu Nuraeni, A.Md, S.Pd.I, M.Pd sebagai praktisi matematika serta Ibu Dewi Utami, S.Pd., M.Pd. selaku kepala program studi yang membuka kegiatan tersebut.

     Adapun tujuan diadakannya pelatihan tersebut salah satu bentuk pegabdian kepada masyarakat, membantu mahasiswa dan guru membuat rencana pembelajaran sesuai kondisi siswa, mampu menggunakan metode dan media pembelajaran yang tepat dalam menyampaikan materi tertentu. Acara ini diselenggarakan melalui zoom meeting yang dipandu oleh saudari Alisatussina Asshobri, C.NMC. selaku MC dan dilanjutkan oleh saudara Muhammad Barep Wardoyo Alfatah selaku moderator.

    Dalam acara tersebut dipaparkan berbagai kendala kesulitan belajar matematika dan juga solusi strategis dalam penyampaian materi matematika yang mudah diterima siswa. Adapun kesulitan dalam belajar matematika yang disampaikan oleh Ibu Wiena, diantaranya; Pertama dari guru, kedua banyak rumus yang harus dihafalkan, ketiga kurangnya latihan dari siswa, keempat penggunaan matematika kurang dipraktikan dalam kehidupan sehari-hari, dan kelima perlu konsentrasi. Objek yang dipelajari matematika adalah objek yang abstrak, khayal contoh seperti simbol-simbol dan angka. Kebenaran yang ada pada matematika bersifat logika bukan empiris atau kenyataan”, ucap Ibu Wiena.

Kemudian penjelasan mengenai kesulitan belajar matematika, yaitu ada tiga komponen diantaranya: (1) kesulitan memakai konsep, contoh ada soal tentang bilangan berpangkat dua, lalu mereka menyelesaikan soal tadi dengan mengalikan bilangan yang berpangkat dengan dikalikan angka dua. Maka solusinya siswa perlu mengetahui terlebih dahulu bagaimana menghitung bilangan yang dipangkatkan dua; (2) kesulitan menggunakan prinsip, contoh siswa belum paham pengetahuan menghitung bilangan pangkat dua, maka ia akan kesulitan menyelesaikan soal oprasi hitung angka berpangkat; (3) kesulitan dalam memecahkan soal verbal, contoh siswa tidak memahami penyelesaian soal berbentuk cerita jadi akhirnya siswa bingung mengerjakan soal dan salah menjawab.

Pemateri Ibu Wiena Safitri S.T.,M.Kom
Kata Ibu Wiena, keberhasilan siswa dalam mempelajari mata pelajaran bisa dipengaruhi oleh aspek kesukaan (minat) dan pengalaman (kebiasaan) belajar. Menurut beliau, prestasi anak dalam pelajaran, terutama matematika adalah dari tingkat minat dan kebiasaan belajar mereka. Saran darinya, guru hendaknya dapat mengetahui tingkat minat belajar siswanya dalam belajar matematika sedini mungkin, diperlukan kerja sama antar guru dan orang tua dalam memantau siswa dalam melaksanakan kebiasaan belajar yang baik. Jadi peran orang tua juga penting dalam membuat kebiasaan dan minat anak untuk belajar matematika atau pelajaran yang lainnya selama dirumah. Di akhir penyampaian materi sesi pertama, dosen matematika memberikan kata-kata yang bisa disebut juga pesan kepada para peserta.
“Janganlah kita memaksa siswa belajar dengan satu cara/metode tertentu hanya karena keterbatasan kita. Justru, keberadaan anak didik kita adalah untuk meningkatkan kompetensi yang ada pada diri kita saat ini”.

Pemateri Ibu Nuraeni A.Md, S.Pd.I, M.Pd

      Sesi kedua ungkap Ibu Nuraeni, umumnya persiapan yang perlu dilakukan oleh seorang guru sebelum masuk kelas untuk mengajar adalah: (1) Persiapan fisik: kesehatan, pikiran; (2) Persiapan mental: ketenangan, pengelolaan kelas, dapat menciptakan suasana yang kondusif; (3) Materi ajar: penguasaan dan pemahaman materi ajar.

Sementara praktisi matematika Ibu Nuraeni menyampaikan bahwa kreatifitas guru dalam mengelola kelas berperan penting dalam meningkatkan belajar siswa. Penyampaian materi belajar oleh guru kepada siswa sebaiknya:

1.   1. Menggunakan gaya penyampaian yang mudah diterima siswa

2.    2. Memahami karakter siswa kelas yang diajar

3.    3. Menggunakan metode atau cara pembelajaran yang kreatif dan inovatif.

Kata Ibu Nuraeni, keberhasilan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran kepada siswa tergantung kepada kemampuan guru dalam menciptakan suasana belajar yang baik dikelas. Ada hal-hal yang perlu dilakukan oleh guru untuk menciptakan kelas yang kondisif, yaitu dengan: 1. Menggunakan media, 2. Metode, 3. Model, 4. Strategi pembelajaran dan teknik pengajaran yang disesuaikan dengan materi ajar serta kondisi kelas.  

Setelah sesi penyampaian materi dari narasumber, peserta diberikan kesempatan untuk praktek media sederhana untuk materi pecahan dengan menyiapkan bahan-bahan yang sudah disampaikan panitia sebelum dimualaikan kegiatan tersebut. Peserta juga diberi waktu bertanya dan membagikan pengalaman berharganya selama mengajar matematika di kelas. Selesai acara kami melakukan sesi foto bersama dengan pemateri dan peserta workshop yang hadir.

Gambar screenshot foto bersama

0 Komentar